PERDOSKI kepanjangan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dalam bahasa inggris Indonesian Society of Dermatology And Venereology (INSDV) adalah satu-satunya organisasi yang menghimpun para dokter spesialis kulit dan kelamin di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bersifat bebas, dan tidak mencari keuntungan.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) merupakan organisasi profesi yang menghimpun semua dokter yang telah mendapat ijasah dokter spesialis kulit dan kelamin yang disahkan dan dikukuhkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.
Kehadiran dokter Indonesia yang mendalami ilmu kesehatan kulit dan kelamin di tanah air kita sebenarnya sudah lama dan tidak jauh dari kelahiran pendidikan kedokteran resmi di Indonesia; di antaranya adalah Dr. Soetomo, yang merupakan penggagas dan pendiri Boedi Oetomo, dan perintis kebangkitan nasional Indonesia pada tahun 1908. Tokoh lain yang juga termasuk perintis kemerdekaan adalah Dr. Sitanala yang mempunyai perhatian besar terhadap kusta dan sebagai salah seorang pendiri Palang Merah Indonesia. Selain itu tercatat dr. Kodiat yang menaruh minat besar pada frambusia, Prof. dr. M. Djoewari yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang pernah menjadi ketua Umum ke-4 PB IDI pada tahun 1956 - 1958, dan Prof. dr. Sartono Kertopati adalah salah satu tokoh yang merintis pendidikan spesialis kulit dan kelamin di RSCM.
Demikian pula Dr. Tan Eng Tie (Dr. Arief Sukardi) yang tercatat sudah menjadi dokter ahli penyakit kulit dan kelamin (belum ada istilah SpKK pada saat itu), beliau juga merupakan salah satu pendiri IDI dan sempat menjadi bendahaa PB IDI enam kali berturut-turut, dan memfasilitasi pembelian gedung PB IDI di Jl. Sam Ratulangi.
Namun baru 57 tahun kemudian dari Kebangkitan Nasional, dimulai dari keinginan untuk mempersatukan para dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin di Indonesia dalam suatu wadah, terbentuk cikal bakal perkumpulan profesi dokter penyakit kulit & kelamin. Pada tanggal 30 Maret 1965 dibentuk Panitia Ad Hoc, yang disebut “Panitia Pembentukan Persatuan Ahli Dermato-Venereologica Indonesia”.